Catalan merupakan julukan bagi warga yang mendiami Catalonia, wilayah yang berbatasan dengan Prancis bagian selatan, Laut Mediterania disebelah timur serta wilayah Spanyol Aragon dan Valencia di barat. Catalonia terdiri dari empat sub-provinsi, yakni Barcelona, Girona, Lleida dan Tarragona.
Catalonia beribu kota Barcelona yang merupakan kota terbesar kedua di Spanyol setelah Madrid. Kota itu juga menjadi salah satu metropolitan terbesar di Eropa. Bangsa Catalan tidak pernah merasa diri mereka sebagai bagian dari Spanyol. Kerajaan Spanyol menaklukan wilayah Catalonia pada 1714. Sejak itu, selama tiga abad rakyat Catalan terus berjuang untuk memisahkan diri dan menjadi bangsa sendiri.
Upaya melepaskan diri dari Spanyol bahkan menjadi pemicu perang saudara pada 1930. Seusai perang saudara, diktator Jenderal Francisco Franco yang berkuasa melarang semua budaya dan bahasa Catalan. Mengucapkan bahasa dan budaya Catalan di tempat umum ditetapkan sebagai tindakan ilegal. Singkat kata, nasionalisme di Catalan diberangus habis.
Nasib bangsa Catalan membaik sejak Spanyol menganut sistem demokrasi pada 1977 setelah kematian Franco. Catalonia pun memperoleh status otonomi pada 1979. Namun pemberian itu tidak serta-merta meredam gerakan-gerakan untuk memisahkan diri. Penyebabnya ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah terus berlangsung. Pemerintah Spanyol dinilai mengabaikan hak-hak bangsa Catalan.
Gerakan memisahkan diri bangsa Catalan juga merebak akibat gelombang nasionalisme Spanyol. Nasionalisme tersebut tumbuh ketika parlemen Catalonia meloloskan undang-undang otonomi lebih luas pada 2006, partai politik dan media Spanyol melancarkan kampanye anti-Catalan. Kampanye itu memicu gelombang emosi bangsa Catalan.
Bersamaan dengan meningkatnya gerakan-gerakan prokemerdekaan, Catalan mulai menunjukkan perbedaan dengan Spanyol. Misalnya, Catalonia menjadi wilayah pertama di Spanyol yang melarang adu banteng. Sekolah di Catalan menggunakan bahasa pengantar Catalan, sedangkan bahasa Spanyol menjadi bahasa pengantar kedua.
Sampai kapan konflik ini akan terus berlangsung?
Akankah bangsa Spanyol mau berusaha memenuhi tuntutan/hak-hak bangsa Catalan sebagai wujud upaya meredam gelombang pemisahan?
Adakah ikhtikad baik dari kedua belak pihak untuk sepakat berdamai dan bersatu dalam sebuah MoU yang saling menguntungkan?
Atau justru kedua belah pihak masih terus memegang ego masing-masing?
*Hanya waktu yang bisa menjawab.
Demikian artikel berjudul Konflik Bangsa Catalan Dengan Spanyol
Semoga bermanfaat.
____________
Thanks to.
MI edisi Selasa, 9 Oktober 2012.
Sumber Foto
Catalonia beribu kota Barcelona yang merupakan kota terbesar kedua di Spanyol setelah Madrid. Kota itu juga menjadi salah satu metropolitan terbesar di Eropa. Bangsa Catalan tidak pernah merasa diri mereka sebagai bagian dari Spanyol. Kerajaan Spanyol menaklukan wilayah Catalonia pada 1714. Sejak itu, selama tiga abad rakyat Catalan terus berjuang untuk memisahkan diri dan menjadi bangsa sendiri.
Upaya melepaskan diri dari Spanyol bahkan menjadi pemicu perang saudara pada 1930. Seusai perang saudara, diktator Jenderal Francisco Franco yang berkuasa melarang semua budaya dan bahasa Catalan. Mengucapkan bahasa dan budaya Catalan di tempat umum ditetapkan sebagai tindakan ilegal. Singkat kata, nasionalisme di Catalan diberangus habis.
Nasib bangsa Catalan membaik sejak Spanyol menganut sistem demokrasi pada 1977 setelah kematian Franco. Catalonia pun memperoleh status otonomi pada 1979. Namun pemberian itu tidak serta-merta meredam gerakan-gerakan untuk memisahkan diri. Penyebabnya ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah terus berlangsung. Pemerintah Spanyol dinilai mengabaikan hak-hak bangsa Catalan.
Gerakan memisahkan diri bangsa Catalan juga merebak akibat gelombang nasionalisme Spanyol. Nasionalisme tersebut tumbuh ketika parlemen Catalonia meloloskan undang-undang otonomi lebih luas pada 2006, partai politik dan media Spanyol melancarkan kampanye anti-Catalan. Kampanye itu memicu gelombang emosi bangsa Catalan.
Bersamaan dengan meningkatnya gerakan-gerakan prokemerdekaan, Catalan mulai menunjukkan perbedaan dengan Spanyol. Misalnya, Catalonia menjadi wilayah pertama di Spanyol yang melarang adu banteng. Sekolah di Catalan menggunakan bahasa pengantar Catalan, sedangkan bahasa Spanyol menjadi bahasa pengantar kedua.
Sampai kapan konflik ini akan terus berlangsung?
Akankah bangsa Spanyol mau berusaha memenuhi tuntutan/hak-hak bangsa Catalan sebagai wujud upaya meredam gelombang pemisahan?
Adakah ikhtikad baik dari kedua belak pihak untuk sepakat berdamai dan bersatu dalam sebuah MoU yang saling menguntungkan?
Atau justru kedua belah pihak masih terus memegang ego masing-masing?
*Hanya waktu yang bisa menjawab.
Celoteh: Perlu diketahui bahwa konflik di atas merupakan salah satu bumbu yang membuat semakin pedasnya pertandingan bola antara club Barcelona melawan Madrid. Kemenangan di atas rumput hijau memiliki makna lebih dari keunggulan dalam sebuah pertandingan, namun kemenangan juga membawa gengsi tersendiri antar suku bangsa yang sedang konflik dingin ini. “Jangan sampai pisah antara Catalan dan Spanyol, jika itu terjadi bisa-bisa el-classico antara Madrid versus Barcelona akan kehilangan greget . (Kang tamboen)”
Demikian artikel berjudul Konflik Bangsa Catalan Dengan Spanyol
Semoga bermanfaat.
____________
Thanks to.
MI edisi Selasa, 9 Oktober 2012.
Sumber Foto
Bagi anda yang menginginkan Gambar Peta Spanyol lengkap dengan bagian provinsinya silahkan klik Peta Spanyol
1 Comments
Kaum Nasionalis yang dipimpin Franco memenangkan perang dan memimpin Spanyol
ReplyDeletePost a Comment
Silahkan berkomentar dengan Baik dan Sopan
1. Tidak diperkenankan menautkan Link Aktif di Kolom Komentar.
2. Dilarang beriklan dalam Komentar.
Komentar berkualitas dari anda sangat penting bagi kemajuan Blog kami.