Idul Adha , Hari Raya Haji atau sering juga kita menyebutnya idul Kurban, merupakan sebuah hari besar bagi umat islam. Pada hari raya ini umat islam berkumpul untuk melakukan sholat ied, seperti halya saat hari raya idul Fitri. Namun yang membedakan idul Adha dengan idul fitri terletak pada adannya ceremony penyembelihan hewan kurban setelah sholat ied pada hari raya Idul Adha.
Penyembelihan hewan ini dilakukan oleh umat Islam untuk memperingati perintah Allah SWT kepada nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya (Ismail). Dalam peristiwa tersebut, bapak dan anak tadi secara iklhas memenuhi perintah Allah. Karena keikhlasan dan kepatuhan nabi Ibrahim dan anaknya tadi, akhirnya Allah mengganti dengan seekor domba sebagai kurban sembelihan.
Semua muslim di dunia menyambut baik hari raya kurban ini, tak ketinggalan muslin di Indonesia juga merayakannya.
Perayaan kurban tak sekedar menyembelih hewan atau sekedar makan daging saja, akan tetapi selain bernilai religi juga memiliki daya rekat sosial yang tinggi. Sebagai contoh, dapat kita lihat disalah satu perkampungan kecil yaitu di dukuh Ngasem ,Kec. Jumantono, Kab. Karanganyar.
Warga Ngasem melakukan swadaya masyarakat guna membeli seekor sapi dan beberapa ekor kambing. Kemudian dalam prosesi penyembelihan hingga pendistribusian daging melibatkan para warga dan juga pemuda karangtaruna. Dalam kegiatan tadi semua warga saling bahu-membahu,berbaur menjadi satu tanpa pamrih.
Dari cuplikan kegiatan tersebut setidaknya telah menggambarkan betapa pelaksanaan kurban dapat menggerakan persatuan dikalangan masyarakat baik tua maupun muda. Dan dari kegiatan tadi dapat kita katakan bahwa kurban tak sekedar makan daging semata. Sesungguhnya pelaksanaan kurban mampu memperkuat nilai-nilai sosial kemasyarakatan.(JT)
Penyembelihan hewan ini dilakukan oleh umat Islam untuk memperingati perintah Allah SWT kepada nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya (Ismail). Dalam peristiwa tersebut, bapak dan anak tadi secara iklhas memenuhi perintah Allah. Karena keikhlasan dan kepatuhan nabi Ibrahim dan anaknya tadi, akhirnya Allah mengganti dengan seekor domba sebagai kurban sembelihan.
Semua muslim di dunia menyambut baik hari raya kurban ini, tak ketinggalan muslin di Indonesia juga merayakannya.
Perayaan kurban tak sekedar menyembelih hewan atau sekedar makan daging saja, akan tetapi selain bernilai religi juga memiliki daya rekat sosial yang tinggi. Sebagai contoh, dapat kita lihat disalah satu perkampungan kecil yaitu di dukuh Ngasem ,Kec. Jumantono, Kab. Karanganyar.
Warga Ngasem melakukan swadaya masyarakat guna membeli seekor sapi dan beberapa ekor kambing. Kemudian dalam prosesi penyembelihan hingga pendistribusian daging melibatkan para warga dan juga pemuda karangtaruna. Dalam kegiatan tadi semua warga saling bahu-membahu,berbaur menjadi satu tanpa pamrih.
Dari cuplikan kegiatan tersebut setidaknya telah menggambarkan betapa pelaksanaan kurban dapat menggerakan persatuan dikalangan masyarakat baik tua maupun muda. Dan dari kegiatan tadi dapat kita katakan bahwa kurban tak sekedar makan daging semata. Sesungguhnya pelaksanaan kurban mampu memperkuat nilai-nilai sosial kemasyarakatan.(JT)
Post a Comment
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan Baik dan Sopan
1. Tidak diperkenankan menautkan Link Aktif di Kolom Komentar.
2. Dilarang beriklan dalam Komentar.
Komentar berkualitas dari anda sangat penting bagi kemajuan Blog kami.